PERTANYAAN-PERTANYAAN
JAMAAH RAW
1.
Apakah jika sudah masuk jamaah
RAW dan menjadi kholifah RAW, dan mengamalkannya dapat jaminan selamat dunia
akerat atau masuk Surga ?
Jawabannya :
Tidak ada jaminan, kecuali Bila Allah melimpahkan
karunia dan rahmat-Nya kepada Jamaah RAW. – ( Hal Ini menjadi Rahasia ALLAH SWT – Surga Milik
ALLAH SWT, terserah ALLAH SWT mau memberikan ke siapa saja dari hambaNya, RAW
hanya membekali ilmu untuk beribadah sampai Martabat pujian kepada ALLAH SWT ,
“Puji QODIM Bagi QODIM hingga Bago kekal selamanya, Se-maha Suci tasbisnya
ALLAH SWT terhadap dirinya sendiri, dengan Cara Berjamaah atau Berwakil
kepadaNya )
Dari Abi Hurairah, ia berkata: Rasulullah Saw. telah
bersabda: "Amal saleh seseorang di antara kamu sekali-kali tidak dapat
memasukkannya ke dalam surga." Mereka (para sahabat) bertanya, "Wahai
Rasulullah, tidak pula engkau?" Rasulullah menjawab, "Tidak pula aku
kecuali bila “Allah
melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepadaku." (Riwayat Muslim;
kitab Shahih Muslim, Juz II, halaman 528)
2.
Bagaimana caranya untuk
berwakil atau berjamaah kepada ALLAH SWT, sampai Martabat pujian kepada ALLAH SWT , “Puji QODIM
Bagi QODIM hingga Bago kekal selamanya, Se-maha Suci tasbisnya ALLAH SWT
terhadap dirinya Sendiri ?
Jawabannya :
Dalam diri manusia ada segumpal darah, jika darah
itu baik, maka baik semua amalnya, jika buruk maka buruk semua amalnya, itu
adalah hati, di dalam hati adalah tempatnya niat, sehingga
“Innamal
A’malu Binniat Wa Innama Likullimriin Ma Nawa”
Artinya : Sesungguhnya Segala Perbuatan Itu
Disertai Dengan Niat dan Segala Perkara itu Tergantung apa yang diniatkan.
Dan hubungan dengan niat maka selanjutnya kita sebagai
hamba yang dhoif, berniat untuk memujinya dengan ; “Niat
berjamaah ALLAH SWT atau berwakil kepadaNya”, untuk
memuji diriNya pula. KITA TAHU BAHWA DIA ALLAH SWT, telah memuji diriNya
sebelum alam ini ada. Dengan pujian “Puji QODIM Bagi
QODIM hingga Bago kekal selamanya, Se-maha Suci Tasbisnya ALLAH SWT terhadap
dirinya ALLAH SWT”.
3.
Apa dalil atau dasar pensucian dan
penyempurnaan ALLAH SWT ?
Jawabannya :
Al-Baqoroh (260) yang memberikan
penjelasan rinci tentang kekuasaan Allah.
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Dan
“Di Sekitar Arsy ada menara-menara dari cahaya, didalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya, dari
wajah-wajah mereka bercahaya, mereka bukan para Nabi ataupun Syuhada. Para Nabi dan Syuhada iri kepada mereka, ( para nabi dan syuhada’ itu berharap sekiranya seperti
mereka, ) Ketika ditanya para sahabat, “Siapakah mereka ya
Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang saling
mencintai karena Allah” (HR Tirmidzi)
4.
Apa dalil kita
berhak minta di sisi ALLAH SWT ?
Jawabannya :
“Qosamtu Ash-sholat bainii wa bainaa
abdii nishfaini wa lii ‘abdi maa saala” yang artinya
aku membagi sholat antara hakku dan hambaku untuk-Ku separuh dan separuhnya
lagi untuk hamba-Ku dan baginya apa yang dia pinta.( HR. Muslim )
5.
Apa keistimewaan permintaan RAW di banding
dengan Permintaan Para Nabi dan Para Waliyullah atau hamba ALLAH lainnya ?
Jawabannya :
Istimewanya di lihat dari isi permohonannya ;
a.
Hamba ALLAH lainnya ; 1. meminta Surga, 2. Meminta Di
jauhkan dari AzabNya, 3. Meminta Berjumpa kepada ALLAH SWT ?
b. Para Waliyullah ; 1. Meminta Ridlo ALLAH SWT 2. Safaat buat Murid-muridnya, 3. Berjumpa ALLAH SWT di dunia dan akerat, lewat
Isro-Mikroj Melalui Solat 5 waktu dalam Zauqnya.
c. Para Nabi ; 1. Sulaeman AS – Meminta istana
kerajaan paling megah tiada bandingannya di dunia, 2. Nabi Zakaria – Meminta keturunan
3. Nabi Ibrahim – Menjaga Baitullah beserta keturuannya. 4. Baginda Nabi Muhammad
SAW – Meminta Senantiasa bersama ALLAH SWT, kapanpun dan dimanapun dalam
PerlindunganNya, PenjagaanNya, BimbinganNya, Mengelola Alam Semesta dan
Mensafaati semua Umatnya bersama ALLAH SWT, dan Memuji ALLAH SWT bersama ALLAH
SWT, sejak Qodim hingga Baqo kekal selamanya.
d. RAW ; Sama Seperti Sebagaimana Permintaan Baginda Rosulullah SAW ; di bagi
2 – a. Untuk HAK ALLAH SWT : di Puji dengan Pujian hingga Martabat Paling
Sempurna, “Memuji ALLAH SWT berjamaah dan
berwakil bersama ALLAH SWT, sejak Qodim hingga Baqo kekal selamanya,
dengan Se-Maha Suci Tasbih-Nya dan Se-Sempurna Tasbih-Nya, Se-Agung Dzat-Nya.
b. Untuk Hak Makluk ALLAH : Di Sucikan sampai Martabat hanya ALLAH SWT yang
tahu saking sucinya dan saking mulianya kedudukannya di sisi ALLAH SWT dan di
hadapan seluruh Makluk-Nya. Yaitu di Sucikan dengan Maha Suci-Nya, Dzat ALLAH,
NUR ALLAH dan NUR MUHAMMAD. ( Suci Sempurna Menjadi Makluk Emas atau Makluk Nur di sisi
ALLAH SWT )
6.
Bagimana contoh doa Permintaan Munajat RAW ?
Jawabannya
:
Ya
ALLAH, Sucikan dan Sempurnakan “Baginda Rosulullah SAW” dan Sempurnakan
Martabak kedudukannya di sisiMU, dengan Maha Suci-Nya Dzat ALLAH, NUR ALLAH dan
NUR MUHAMMAD hingga “Martabatnya
Hanya ALLAH SWT Yang Tahu” kedudukanya di sisi
Engkau, Sampai-Sampai Seluruh Qolam dan Pena, Malaikat dan Seluruh Makluk
Engkau, termasuk Baginda Rosulullah SAW sendiripun, tidak tahu dan tidak mampu
mengukur kedudukanNya disisi Engkau.
Ya
ALLAH, Sucikan dan Sempurnakan “Kedua Orang Tuaku” dan
sempurnakan Martabak kedudukannya di sisiMU, dengan Maha Suci-Nya Dzat ALLAH,
NUR ALLAH dan NUR MUHAMMAD hingga “Martabatnya
Hanya ALLAH SWT Yang Tahu” kedudukanya di sisi
Engkau, Sampai-Sampai Seluruh Qolam dan Pena, Malaikat dan Seluruh Makluk
Engkau, termasuk Baginda Rosulullah SAW sendiripun, tidak tahu dan tidak mampu
mengukur kedudukanNya disisi Engkau.
Ya ALLAH, Sucikan dan Sempurnakan “Muassis RAW” dan sempurnakan
Martabak kedudukannya di sisiMU, dengan Maha Suci-Nya Dzat ALLAH, NUR ALLAH dan
NUR MUHAMMAD hingga “Martabatnya
Hanya ALLAH SWT Yang Tahu” kedudukanya di sisi
Engkau, Sampai-Sampai Seluruh Qolam dan Pena, Malaikat dan Seluruh Makluk
Engkau, termasuk Baginda Rosulullah SAW sendiripun, tidak tahu dan tidak mampu
mengukur kedudukanNya disisi Engkau.
Ya ALLAH, Sucikan dan Sempurnakan “Semua Para Nabi, Para Waliyullah, Semua Alim Ulama Akerat” dan sempurnakan Martabak kedudukannya di sisiMU, dengan
Maha Suci-Nya Dzat ALLAH, NUR ALLAH dan NUR MUHAMMAD hingga “Martabatnya Hanya ALLAH SWT Yang Tahu” kedudukanya di sisi Engkau, Sampai-Sampai Seluruh Qolam
dan Pena, Malaikat dan Seluruh Makluk Engkau, termasuk Baginda Rosulullah SAW
sendiripun, tidak tahu dan tidak mampu mengukur kedudukanNya disisi Engkau.
7.
Apa hukumnya bagi orang yang sudah mengikuti suatu
Torekoh, ikut Pengajian dan mengamalkan RAW bahkan menjadi Kholifah RAW, karena
sebagian pendapat di dalam torekoh tidak boleh mengamalkan 2 torekoh ?
Jawabannya
ILMU RAW adalah intisari ilmu Torekoh, Hakekat dan Makrifat,
Termasuk Makrifatnya Makrifat, dan karena ini Inti Sari, ini bukan suatu
Torekoh, cukup di sebut Ilmu ALLAH SWT, Zikir Tauhid, untuk di gunakan
Beribadah kepadaNya, sampai Martabat Ibadah Kamil (
Syukur Kamil, Tasbih Kamil, Istifar Kamil, Solawat Kamil, Tauhid Kamil, Takbir
Kamil, dan Kalamullah Kamil )
Melaui Dzikrullah Sebanyak-banyaknya.
Torekoh
Manapun boleh, mengamalkannya dan menjadi Kholifah RAW, Bahkan jika ada Torekoh
Naqsobandi, Qodiriah, Syadiliah, Tijaniah, Alawiah, dan Sejumlah 360 Torekoh
Mutabaroh lainnya, insya Allah setelah mengamalkan Ilmu ALLAH ini, maka insya
Allah akan semakin tebal imannya dan Sempurna dalam menjalankan Torekoh
Masing-Masing.
Ilmu
RAW adalah hak ALLAH SWT, dan di Anugrahkan kepada semua maklukNya tanpa
terkecuali, Semuanya harus Memuji ALLAH SWT, seperti tertulis di Q.S. Al
Isro Ayat 44, Bahwa semua Makluk ALLAH
SWT, Memuji ALLAH SWT, tanpa terkecuali.
Untuk
di ketahui bersama, bahwa ada Mursyid suatu Torekoh
tertentu, dan Mursyid Makrifat Majlis taklim tertentu yang ikut Majlis Ilmu
RAW. Khususnya memperdalam zikir “Zauq” Nikmat bersama ALLAH SWT
8.
Apa ada contohnya orang yang mengamalkan Torekoh lebih
dari satu Torekoh ?
Jawabannya
:
Yang Mulia
Habib Lutfi Bin Ali Bin Yahya adalah contoh ulama di indonesia, dan Habib Umr
Bin Hafid hadaramaut dari Zaman, yang mengamalkan Torekoh lebih dari satu,
beliau menerima Ilmu Torekoh Syadiliah, Alawiah, Tijaniah, Qodiriah,
Naqsobandiyah, Samaniyah , Kholidiyah dan lain-lain
Bahkan
karena Beliau Yang Mulia Habib Lutfi Bin Ali Bin Yahya paling banyak
mengamalkan Suatu torekoh di beri kemuliaan oleh ALLAH SWT, menjadi Presiden
Torekoh di Indonesia, selama beberapa periode berturut-turut.
Apabila
ada jamaah di RAW ada yang mengamalkan Torekoh bermacam-macam jenisnya, itu
tidak di larang, karena RAW bukan Torekoh, hanya memerintakan untuk “Mengamalkan Syareat secara 100%, Torekoh 100%, Hakekat
100%, dan Makrifat 100% dan Puncak dari Makrifat adalah Syareat dengan Hablu
Minallah Kamil dan Hablu Minannas Kamil serta hubungan ke alam semesta kamil”,
Menjalankan Rukun Iman dan rukun Islam dengan Sempurna karena ALLAH SWT dan
Untuk ALLAH SWT.
9.
Apabila ada Jamaah RAW tidak berkenan menjadi Kholifah RAW dan tidak mau menyebarkan ILMU RAW untuk
Berwakil kepada ALLAH SWT, Memuliakan dan Memakmurkan alam semesta, hukumnya
bagaimana ?
Jawabannya :
Mengenai Tugas sebagai Kholifah RAW ( Kholifah di Bumi ALLAH SWT ) adalah
Perintah dan Asal penciptaan manusia. Itu Tugas dari ALLAH SWT, tercantum di
dalam al Qur’an, RAW Sebagai wadah Pengajian hanya membantu membekali ILMU ALLAH SWT,
untuk menjalankan tugas sebagai kholifah tersebut.
Jika ada orang tidak berkenan menyebarkan maka itu menjadi Urusan dia dan
ALLAH SWT, Semua manusia sebagai Hamba ALLAH SWT, mau atau tidak
mau akan di mintai pertanggung Jawaban oleh ALLAH SWT, jika menjadi kholifah di
bumi-Nya benar dan amanah, mengajak Alam semesta memuji ALLAH SWT, insya ALLAH Selamat, Jika tidak Amanah maka
itu akan menjadi Hisaban yang dia dan ALLAH SWT, Terserah ALLAH SWT, akan mengazab-Nya
atau tidak, itu hak ALLAH SWT.
10. Apa
hukumnya setelah mengaji Ilmu Rahmatullah Akbar Wajhah, kemudian mengundurkan diri dari Rahmatullah Akbar Wajhah ? Apa boleh
Hukumnya ? dan Apa ada dampaknya buat yang mengundurkan diri dari
rahmatullah Akbar Wajhah ?
Jawaban :
Rahmatullah Akbar Wajhah adalah bahasa
arab, artinya adalah Rahmat Milik ALLAH yang sangat Besar, Yang ada di ALLAHU
AKBAR dan Rahmat ALLAH SWT yang di anugrahkan kepada semua makluk ciptaan-Nya,
bangsa manusia, Jin, tumbuhan, batuan, dan semua makluk yang ada di 7 lapis
langit dan 7 lapis bumi, serta di antaranya, Sejak di ciptakan sampai kekal
selamanya, rahmat itu mulai “ Rahmad Hidup ” adanya diri kita sebagai hamba dan
Makluk ALLAH,
Keluar dari Rahmatullah Akbar Wajhah
adalah suatu hal yang mustahil, artinya makluk ALLAH, setelah di ciptakan
kemudian kembali hilang menjadi tidak ada lagi, adalah mustahil, ALLAH SWT,
sudah menetapkan, bagi semua makluk akan mendapat syurga / neraka
masing-masing, sesuai amal ibadahnya, atas Rohmat ALLAH SWT, Dan sebelum mengaji Ilmu Rahmatullah Akbar Wajhah, seluruh
makluk ALLAH sudah menjadi objek Rahmat bagi ALLAH SWT, Tuhan Semesta ALAM.
Adapun Ilmu Rahmatullah Akbar Wajhah adalah berfungsi
memberi pemahaman kepada semua Makluk ALLAH, agar sadar dan tahu diri bahwa
semua makluk ALLAH, mendapat Rohmat ALLAH SWT, lewat Rohman dan Rohiem ALLAHU
AKBAR, Sehingga kemudian beriman dan bersyukur kepada-Nya. Amin YRA
11. Bagaimana
Caranya Menjadi Kholifah ALLAH SWT, Sesuai Qur’an
yang menerangkan bahwa setiap manusia adalah Kholifah ALLAH di bumi ini ? Khususnya Melalui Kholifah RAW ?
Jawaban :
Semua Makluk Memang Kholifah di Bumi ini,
Tugasnya adalah Meng-Esa-kan ALLAH SWT, dan menyampaikan ke semua makluk agar
mentauhidkan ALLAH SWT.
Cara ini ada 2 yang di Ridloi ALLAH SWT :
a. Dengan Sembunyi Sembunyi
Contoh Waliyullah Ibrahim Bin Adam, Faqih Al Muqodam,
Uwais Al Qorni dan Semua Waliyullah, Kholifah-Kholifah yang ingin menyebarkan
sembunyi Sembunyi. Di dalam Hutan, Goa, menyepi Tafakur, kemudian mereka
menyebarkan lewat Kitab yang di sebarkan khusus tertentu yang bisa menerimanya,
dan mereka juga menerima murid, dan menyebarkan murid murid tertentu. Nabi
Hidir AS tergolong yang sembunyi sembunyi.
b. Dengan Terang Terangan
Contoh Rosulullah SAW, termasuk Rosul milik ALLAH SWT,
yang sembunyi sembunyi dan juga terang terangkan cara dakwahnya, Para
Waliyullah yang terang terangan contohnya ; Syaik Abdul Qodir Jailani dan Semua
Pendiri Torekoh
Kholifah RAW, boleh menyebarkan dengan sembunyi sembunyi
atau terang terangan, atau gabungan dari keduanya. Semua bertanggung jawab
kepada ALLAHU AKBAR. Tidak ada dakwah yang bertanggung jawab kepada manusia, apalagi
Bertanggung jawab, kepada Muassis RAW, dan
Muassis RAW adalah hanya bertugas mengkoordinir dakwah, dan membantu
menyampaikan ilmu ALLAH SWT, Yang Kuasa mengkangkat Kholifah RAW juga ALLAH,
yang kuasa Memasukan ke Syurga juga ALLAH SWT. Dan Yang menolak menjadi
kholifah di bumi ini, dan menolak menyebarkan “ LA ILAHA ILLA ALLAH “ secara
sembunyi dan terang terangan, ALLAH juga akan membalasnya. Hanya ALLAH yang
punya Neraka dan Syurga, terserah ALLAH SWT, kepada siapa saja yang akan di
penuhi 2 tempat milik ALLAH SWT. Tadi, semoga kita semua selamat dari Azab
ALLAH SWT dan di masukan Ke Syurga atas Rohmat ALLAHU AKBAR. Dengan Rohmat “YANG MAHA AKBAR” milik-Nya. Amin YRA.
12. Bagaimana
jika ada orang tidak mau ikut Syareat, Torekoh, dan Makrifat dan tidak mau
menjadi kholifah di bumi ALLAH SWT,
serta asal-asalan dalam beribadah, karena cinta dunia ?
Jawabannya :
Insya Allah, Siapapun akan di Hisab oleh ALLAH SWT, bagi yang lalai dengan
tanggung jawabnya sebagai Kholifah di Bumi ALLAH SWT, akan mendapat AzabNya.
Beruntunglah
dan berbahagialah bagi yang selamat dan Mendapat SurgaNya ALLAH SWT. Kehidupan ini adalah ladang amal untuk mencari bekal
sebanyak-banyaknya, hidup setelah mati.
13. Apa
yang di maksud dengan Pengakuan diri Maha Hina di Sisi ALLAH SWT ?
Jawabannya
:
Saking Maha Suci-Nya ALLAH SWT, maka segala sesuatu Selain ALLAH SWT (
semua Makluk Ciptaan-Nya ) jika di dudukan dan di sandingkan disisi Maha
Suci-Nya ALLAH SWT maka semua Makluk ALLAH SWT adalah Maha Hina.
Subhanallah = Maha
Suci ALLAH , Sifat Wajib di ALLAH SWT
Sifat Mustahil
di ALLAH SWT, adalah kebalikan dari maha Suci, yaitu Maha Hina
Dan Sifat
Mustahil di ALLAH SWT menjadi Sifat Wajib di Makluk-Nya, karena itu Semua
Makluk ALLAH, adalah Maha Hina di Sisi-Nya dan Maha Faqir ( Faqiru Illa ALLAH =
Tidak punya apa-apa disisi ALLAH SWT )
14.
Apa Ke-utamaan Pengakuan diri Maha Hina atau telah
Berdosa di Sisi ALLAH SWT ?
Jawabannya :
Seluruh Para Nabi di awali oleh Nabi ADAM AS, melakukan
Pengakuan diri Hina, itu tertulis dalam taubatnya, Nabi ADAM AS ; “Rabbanaa zholamnaa anfusanaa waillam
tagfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khoosiriin” artinya “ Ya Tuhan kami,
kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan
memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
Ini adalah Pengakuan Hina Nabi ADAM AS
disisi ALLAH SWT, kemudian ALLAH SWT memberi Ampunan-Nya
Kemudian Nabi Yunus AS, juga Mengakui dosa
di dalam perut ikan, kemudian ALLAH SWT memberi Ampunan-Nya
Selanjutnya Baginda Rosulullah SAW, yang
maksoem, ( terjaga terhapus dosanya sejak azali ) juga telah mengakui Dosa dan NIkmat-Nya
kemudian Istifar 70x dalam sehari “ lihat doa Sayidul Istifar “ Rosulullah saw bersabda :
Allohumma anta
robbii laa ilaha illa anta kholaqtanii, wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa
wa’dika mastatho’tu, a’udzubika min syarrimaa shona’tu, abuu ulaka bini’matika
‘alayya wa abuu ulaka bidza(n)bii faghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba
illa anta. ” Sayidul Istighfar adalah anda berdoa :
” Ya Allah sesungguhnya Engkau
adalah Rabb-ku, Tiada Ilah kecuali Engkau, Engkau telah menciptakanku, sedang
aku adalah hamba-Mu, aku akan berusaha memenuhi janji-janjiku kepada-Mu sekuat
tenagaku, aku berlindung kepada-Mu dari apa perbuatan jelekku, aku mengakui akan nikmat-Mu yang Engkau berikan
kepadaku dan aku mengakui juga atas dosa yang pernah
aku perbuat, maka ampunilah diriku, sesungguhnya tiada yang mampu
mengampuni dosa kecuali Engkau ya Allah. ” ( HR Bukhari, no : 6306 )
Jika Baginda Rosulullah SAW
saja yang di Sucikan dan di Jaga ALLAH SWT memohon ampun, maka kita sebagai
umat-Nya yang bergelimah dosa adalah lebih wajib lagi dan lebih banyak istifar
Mohon Ampun kepada ALLAH SWT.
Demikian amalan utama seluruh Para Waliyullah
juga ADALAH istifar kepada ALLAH SWT
Selanjutnya pengakuan diri
Hina atas dosa tadi manfaat dan keutamaan-nya yaitu sebagai jalan untuk
mengetuk dan Meraih AMPUNAN-NYA dan Sebagai jalan mendekatkan diri kepada-Nya
Mari kita akui dosa
disisi ALLAH SWT untuk mendekatkan diri kepada ALLAH SWT dan Meraih
Ampunan-Nya, Mari Kita contoh junjungan Rosulullah SAW.
15. Bagimana cara Istifar yang benar dan istifar yang
di terima ?
Jawabannya :
Istifar Yang benar dan di
terima adalah istifar yang di ucapkan oleh seluruh lisan, hati, nyawa, ruh,
dhahir dan batín, keseluruhannya mengaku dosa dan berlinangkan air mata
bersungguh-sunguh dan di lakukan karena mengharap Ridlo dan Ampunan ALLAH SWT.
Umumnya Para Waliyullah dan
Para Nabi ALLAH menghabiskan seluruh malamnya atau 2/3 malamnya atau 1/3
malamnya hanya untuk menangis kepada ALLAH SWT. Dan “Kunci Rahasia” lagi golongan yang 70.000
orang yang masuk Surga tanpa hisab disisi ALLAH SWT amalan utama-nya adalah
Menghabiskan Malam dengan menangis Kepada ALLAH SWT.
16.
Apa hukumnya jika orang yang
sudah belajar Makrifatullah kemudian beliau tidak solat 5 Waktu ?
Jawabannya :
Jika ada orang Mengaku sudah belajar
Makrifatullah, kemudian tidak menjalankan solat
5 waktu, maka tinggalkan dia, karena Puncak-nya Makrifatullah adalah
menegakkan dan Menjalankan Syareat islam, demikian pula yang di amalkan dan di
contohkan Baginda Rosulullah SAW, beliau lah satu-satunya hamba ALLAH, yang
paling Makrifatullah terhadap ALLAH SWT, tapi beliau sujud Menghabiskan malam
sampai subuh hingga bengkak-bengkak kakinya, karena menjalankan solat 5 Waktu
dan Solat Sunah-sunah lainnya. “Beliau Bermesraan dengan ALLAH SWT lewat tangisan AIR MATA
rindu kepada ALLAH SWT”, Serta solat untuk Sujud Syukur
sebanyak-banyaknya, sambil “mencucurkan air mata”, Mari Ikuti Beliau Insya
Allah selamat dan berbahagia dunia dan akerat. Amin YRA.
17. Bagaimana Solat yang di terima ALLAH SWT ?
Jawabannya :
Solat yang di terima dan
Istifar atau amalan apapun yang di terima memiliki ciri khusus, yaitu selalu di
contohkan Baginda Rosulullah SAW, dan memiliki Ruh ibadah, sedang Ruh ibadah
tadi adalah isi dari pada “Solat, istifar, solawat, Haji dan Umroh serta amalan apapun”,
Yaitu “mencucurkan
AIR MATA saat di sebut nama ALLAH SWT” Baik saking takut kepada-Nya
atau Saking Rindu untuk Melihat Wajah-Nya.
"Sesungguhnya, “orang-orang yang beriman” itu
adalah mereka yang bila “disebut nama Allah bergetarlah hati mereka” dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya
bertambahlah keimanan mereka dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal, yaitu
orang-orang yang mendirikan sholat dan nafkahkan sebagian rizki yang Kami
berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.
Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian disisi Tuhannya dan ampunan
serta rizki yang mulia."(QS. al-Anfal (8) 2-4).
18.
Bagaimana cara Menolong orang
yang sudah meninggal, misal Guru, kedua orang tua, atau orang yang berjasa yang
ingin kita tolong ?
Jawabannya :
Tidak ada manusia atau makluk
ALLAH yang mampu menolong orang lain, terlebih orang yang sudah meninggal, Yang
Bisa menolong hanyalah ALLAH SWT, lihat QS AL Baqoroh Ayat : 255 “Man Dzal Ladzii Yasfa’u ‘Indahuu Illaa Bi Idznihi.” Artinya “ Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa
izinNya “ ? maksudnya jika
ingin menolong Guru, kedua orang tua, atau
siapapun orang yang ingin kita tolong maka harus minta kepada ALLAH SWT Yang Maha Kuasa atas
Segala-galanya, Syareatnya dengan doa.
ILMU ALLAH berupa doa yang di
sebut Ilmu RAW Pensucian dan Penyempurnaan ALLAH SWT adalah salah satunya doa
yang di gunakan untuk menolong orang yang telah wafat atas Izin-Nya
19.
Bagaimana jika kita punya Guru
Mursyid / pembimbing Rohani tapi tidak bagus bacaan tajwid dan bacaan
Qur’an-nya ?
Jawaban :
Boleh, hukumnya, Rosulullah
SAW juga, orang yang tidak pandai menulis dan membaca. Renungkanlah ¡
ALLAH SWT Maha Luas Ilmu-Nya, Ilmu ALLAH beserta Rahmat-Nya tidak hanya di berikan orang
yang pandai tajwid dan bacaan Qur’annya, seperti para Alim Ulama Akerat.
( Bukan ulama dunia yang menjual
Ayat-Ayat dengan uang – sangat berat hukuman bagi ulama dunia yang menjual
Ayat-Ayat Qur’an ), Alim Ulama Akerat adalah Penerus Nabi yang mengajarkan Ilmu
tanpa pamrih dan tanpa meminta Imbalan manusia kecuali hanya Ridlo ALLAH SWT,
Beruntunglah dan berbahagialah bagi yang belajar kepada Ulama Akerat hingga
selamat di dunia dan akerat.
Ilmu ALLAH juga di
berikan kepada siapapun yang di kehendaki ALLAH SWT, “KUNCI RAHASIA-NYA adalah “Yang Bersih Hati-nya DAN Yang Sering Menangis
Saat di Sebut Nama ALLAH SWT”
Kebanyakan orang tidak
menyadari “Kenyataan di Akerat” dan Tertulis di
lauful Mahfus, bahwa “Sebagian Besar Penghuni Surga atau Waliyullah adalah Mantan-Mantan Ahli Maksiat yang Bertaubat”, Para PSK yang bertaubat, Preman yang Bertaubat, Pembunuh
Yang Bertaubat, Rentenir, Pemabok,
Penjudi dan Jenis maksiat apapun lainya , Setelah Bertaubat
Banyak dari golongan mereka yang sampai
Martabat Waliyullah disisi ALLAH SWT, bahkan bukan Sembarang Waliyullah,
Sebagaian Besar Bahkan di tinggikan derajat-nya oleh ALLAH SWT, melebihi
derajat tingginyai Waliyullah yang bukan dari Ahli Maksiat. Hal ini terjadi
karena atas kehendak ALLAH SWT Semata,
Waliyullah dari Ahli Maksiat beliau Menangis lebih Kyusuk dan lebih banyak
karena ingat dosa-dosanya, Serta Senantiasa merasa sangat kotor dirinya di sisi
ALLAH SWT, hingga Mengakui dirinya Maha Hina dan paling hina dari seluruh
Makluknya ALLAH SWT.
20.
Adakah Contoh Waliyullah Yang tidak bagus bacaan tajwid dan bacaan Qur’an-nya
tapi kedekatan disisi ALLAH SWT lebih tinggi dari Waliyullah Yang Pandai bacaan
tajwid dan bacaan Qur’an-nya ?
Jawabannya :
Ada Banyak Sekali, Hanya
kebanyakan di Sembunyikan ALLAH SWT derajatnya di hadapan manusia, ada Sebuah
kisah yang bisa di ceritakan Yaitu “Kisah Hasan AL Basri dan Habib Ajmi”
Kisahnya sebagai berikut : Hasan Al-Basri
pergi mengunjungi Habib Ajmi, seorang sufi besar lain. Pada waktu salatnya,
Hasan mendengar Ajmi banyak melafalkan bacaan salatnya dengan kurang tepat
tajwidnya. Oleh karena itu, Hasan memutuskan untuk tidak salat berjamaah
dengannya. Ia menganggap kurang pantaslah bagi dirinya untuk salat bersama
orang yang tak boleh mengucapkan bacaan salat dengan benar. Di malam harinya, Hasan Al-Basri bermimpi. Ia mendengar Tuhan berbicara
kepadanya, “Hasan, jika saja kau berdiri di belakang Habib Ajmi dan menunaikan
salatmu, kau akan memperoleh keridaan-Ku, dan salat kamu itu akan memberimu
manfaat yang jauh lebih besar daripada seluruh salat dalam hidupmu. “Kau mencoba mencari kesalahan dalam bacaan
salatnya, tapi kau tak melihat kemurnian dan kesucian hatinya”. Ketahuilah,”Aku lebih menyukai
hati yang tulus daripada pengucapan tajwid yang sempurna”.